Get Adobe Flash player

time is running



 

cuapcuap

Hello! Comments Pictures


Quotes Comments Pictures

Thank You Comments Pictures

 contact me in here guys :


krik krik place


















Visitor


Flag Counter

FF : how if i like you part 1 (chapter)

cast  : Park Jiyeon ( t-ara )

                        Kim myung soo ( infinite)

                        Lee Jieun

                        Yoo seung hoo

                         kim key bum

                        onew

                        kim soo eun

                        etc

genre : school life, romance

             rating : pg-15

             length : chapter

  “sungguh aku tidak menyukainya” bantah jiyeon.
“kau jangan mengelak jiyeon-ah. Aku bisa melihat dari matamu” jawab jieun asal tetap focus dengan buku bacaannya. Jiyeon berdiri dari duduknya dan tiba-tiba merampas buku yg sedang di baca jieun.
“dengarkan baik-baik jieun-ah. Sekali lagi aku tidak akan pernah menyukainya. Dan satu lagi kau itu bukan peramal” tegasnya marah.
“oke oke jiyeon-ah. Tapi kita lihat nanti oke?” dia mengedipkan sebelah matanya dan belari menghindari semua ancaman yg akan terjadi.
“lee jieun~~”tepat sekali perkiraan jieun tak lama itu sebuah kamus tebal melayang keudara.

***
park jiyeon P.O.V

hari ini seperti biasa aku berjalan kaiki pergi kesekolah , tidak ada yg menarik.
“jiyeon-ah” jerit seseorang yg dapat kutebak siapa dia. “oh god, apa salahku kenapa aku harus bertemu dia” jeritku dalam hati.
“yak park jiyeon kau tuli huh?” kesalnya membuat aku tambah kesal padanya.
“apa kau bilang huh?”
“ah a..anni ani”
“berhenti mengikutiku, pabbo”
“yak pangeran seganteng diriku kau bilang pabbo? Apa tidak salah huh?”
“ani” jawabku singkat.
“yak jiyeon-a~”
“yak! Berhenti untuk merengek-rengek. Itu menjijikan, taemin-ssi”
“oke aku akan menjadi lebih dewasa, tapi mari berkencan dengan ku?”
“berkencan? Denganmu? Kau ingin membunuhku?”
“maksudmu?”
“aku akan mati jika berkencan denganmu. Itu sangat menjijikan”
“hah?”
“pokoknya aku tidak mauuuuuuu” jeritku sambil berlari menghindari taemin. Dasar anak itu selalu begitu. “untung dia sudah pergi” syukurku dalam hati. Aku berjalan santai memasuki area sekolahku. Tiba –tiba aku menangkap siluet seseorang yg selama ini kukagumi. Ingat aku hanya mengaguminya oke! Dia berjalan dengan gaya coolnya memasuki area sekolah. “kenapa dia selalu terlihat tampan” batinku sambil terus mengamati langkahnya. “apa dia pernah menganggapku?” batinku.
“yak jiyeon-ah kau tuli huh?”
“yak jieun-ah kau orang kedua yg mengataiku tuli di pagi ini”
“habisnya suara indahku hamper habis hanya untuk memanggilmu. Memang apa yg membuatmu sampai tidak mendengar suara indahku? oh  Myung soo-ssi? Benarkah?”
“ah, kau bercanda? Untuk apa aku memperhatikannya orang yg berlagaak sok keren seperti itu tidak penting!”
“oh benarkah? Bagaimana kalau dia menyukaimu?”
“aku tidak akan pernah suka dengannya”
“benarkah?”
“eh.. ne aku tidak akan pernah menyukainya. Orang seperti dia bukanlah tipeku”
“oh ya? Lalu siapa? Taemin?”
“ oh my, itu lebih rendah lagi. Pangeran ku adalah kyu oppa” ucapku sambil senyum-senyum.
“Yak dia itu oppa sepupumu bodoh”
“maka dari itu aku akan mencari orang yg seperti dia”
“evil seperti dia?”
“ne. sifat evilnya itu keren” jawabku semangat.
“oke jiyeon-ah kau memang orang teraneh yg pernah kutemui”
“satu-satunya diperadaban manusia”
“oke oke kau menang . sudahlah ayo kita pergi kekelas”
“kajja”

Myung soo P.O.V

Kulangkahkan kakiku santai memasuki area sekolah. Dapat kulihat dari ujung matu elangku seorang hobae sedang mengamatiku. Dia adalah hobae yg sejujurnya sudah kuperhatikan sejak masa orientasinya. Dia adalah yeoja yg manis dan cantik. Dan yg paling kusukai darinya adalah sifatnya yg flexible. Dia bisa menjadi seperti seorang yeoja yg anggun tapi kadang-kadang dia terlihat tomboy. Itu sangat menarik.
“yak jiyeon-ah~” jeritan seseorang memanggil yeoja itu.
“yak jiyeon-ah kau tuli huh?”
“yak jieun-ah kau orang kedua yg mengataiku tuli di pagi ini”
“habisnya suara indahku hamper habis hanya untuk memanggilmu. Memang apa yg membuatmu sampai tidak mendengar suara indahku? oh  Myung soo-ssi? Benarkah?”
benarkah? Dia memperhatikanku? Oh my tolaong jawab iya!
“ah, kau bercanda? Untuk apa aku memperhatikannya orang yg berlagaak sok keren seperti itu tidak penting!”
DEG
seakan didorong kejurang semua bayangan-bayangan manis yg melayang-layang dikepalaku langsung sirna tertiup angin. Benar jg mana mungkin dia sedang memperhatikanku.
“oh benarkah? Bagaimana kalau dia menyukaimu?”
“aku tidak akan pernah suka dengannya”
“benarkah?”
“eh.. ne aku tidak akan pernah menyukainya. Orang seperti dia bukanlah tipeku”
ah ternyata seperti itu perasaannya padaku. Inilah sesuatu yg selalu membuatku tidak mau mendekatinya. Dia bahkan berkata tadak akan pernah. Daripada aku terus mendengar kata-kata yg dapat lebih menghancurkanku lebih baik aku bergegas ke kelas.

***
“ yak myung soo-ah cepat kemari” panggil seung hoo sahabat dekatku. Dapat kulihat disana jug sudah ada key dan onew, sahat dekatku.
“wae?”ucapku.
“ bagaimana apa sudah kau siapkan konsep penampilan kita untuk festival minggu depan” tanya key serius.
“tenang saja. Aku hanya butuh sehari dan itu sudah selesai” ucapku bangga.
“kau memang hebat soo-ya. Lalu bagaimana dengan konstumnya?” tanya onew antusias.
“ajjushi kim yg akan mengurusinya untuk kita”
“waw daebakk kau memang dpat kami andalkan” puji seung hoo padaku.
“itu hal yg mudah bagiku”
“oh ya bagaimana hubunganmu dengan si hobae itu?” tanya seung hoo padaku.
“hobae? Kami tidak ada hubungan apa-apa”
“benarkah? Lalu kudengar-dengar salah satu diantara kita selain myung-ie ada juga yg menyukai hobae itu” ucap onew  seketika membuat tubuhku lemas. “Apa benar itu ?” batinku.
“yak, apa maksudmu onew-ah? Aku? Kau percaya pada gossip murahan seperti itu huh?” jawab key tegas membuatku bernafas lega.
“aku kan tahu, uri myung-ie menyukai hobae itu” lanjutnya.
“yak jangan sembarangan bicara key-ah” bantahku.
“tapi mukamu memerah tuan kim” sahut seung hoo yg membuatku bertambah salah tingkah.
“yak ini karna suhu hari ini”
“oh benarkah? Tapi kalau memang benar kau menyukai yeoja itu aku menyetujuinya, benarkan?”
“iya” jawab onew dan key serempak.
“dia memang cantik” ucap onew.
“dan cerewet. Jangan lupakan itu” ucap seung hoo membuat semua tertawa.
“tapi itulah yg membuat myung-ie cocok dengan yeoja itu. Kau kan terlalu Nampak cool dihadapan orang-orang berkebalikan dengan dia yg selalu over. Kalian akan menjadi pasangan serasi” ucap onew panjang lebar.
“benar juga” angguk key.
“kalian ini ada-ada saja. Akukan belum mengatakan kalau aku benar-benar menyukainya” ucapku.
“kau masih ingin mengelak huh?” tantang key.
“oke, aku memang menyukainya tapi dia tidak akan pernah menyukaiku”
“tenang saja. Ada kami disini yg akan siap membantumu” ucap seung hoo padaku.

Author P.O.V

Hari ini adalah jam pelajaran olahraga kebetulan waktunya sama dengan kelas myung soo dan kawan-kawan. Ini merupakan kesempatan bagus myung soo untuk mendekati jiyeon.
lee sajang-nim menyuruh anak kelas 1 untuk berlatih basket. Kebetulan myung soo dan seung hoo adalah pemain basket disekolah ini. Melihat kemapuan jiyeon dalam bermain basket yg sangat minim membuat mereka mencoba untuk memanfaatkannya. Mereka mendrinbble bola dan bermain-main dan memasukan bola ke ring. Itu sangat menakjubkan sampai jiyeon tidak berkedip saat melihatnya.
“seung hoo sunbae” racau jiyeon. Ya tidak tahu bagaimana tapi jiyeon malah kagum dengan kemapuan seung hoo disbanding dengan kemampuan myung soo. Myung soo yg menyadari hal itu merasa kesal dan pergi dari tempat itu.

***

setelah selesai makan dikantin seung hoo memutuskan untuk kembali kekelas. Tanpa menyadari disekitarnya dia menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Berjalan santai sambil berdendang kecil. Tiba-tiba sebuah tangan mungil menepuk pundakku. Sontak mata seung hoo membulat ketika tahu siapa yg menepuk pundaknya. “park jiyeon!” pekiknya dalam hati.
“sunbae, kau menjatuhkan dompetmu?”
“ne?”
“cha berhati-hatilah sunbae”ucapnya tulus sembari tersenyum manis. Ada sesuatu dihatinya yg bergejolak berbeda. ‘apa ini?’ batin seung hoo.
‘jangan bilang kau menyukai yeoja itu? Tidak seung hoo kau tidak boleh menyukainya dia milik sahabatmu oke’ batin seung hoo.

***

Park jiyeon P.O.V
 
seperti biasa aku pergi sekolah pagi-pagi sekolah. Tanpa sengaja mataku melihat myung soo sunbae berjalan  berdua dengan seorang yeoja. ‘siapa yeoja itu?’ batinku. Ini kali pertama buatku melihat myung soo sunbae tersenyum dan tertawa lepas. Hebat sekali yeoja itu dapat membuat myung soo subae seperti itu bahkan ketika bersama teman-temannya aku tidak pernah melihat dia seperti ini. ‘wah senyumannya~ jangan-jangan yeoja itu yeojachingu myung soo sunbae. Bener juga tidak mungkin dia menyukaiku orang setampan dan sedingin dia pasti memiliki level yeoja yg tinggi. Lihatlah yeoja itu sangat cantik disbanding dengan aku, aku bukan apa-apa’ pikirku.
“annyeong jiyeon-ah” sapa seseorang  padaku yg aku ketahui dia sunbae yg kemarin menjatuhkan dompetnya.
“annyeong  sunbae”
“jangan bilang kau tak tau namaku” ucapnya penuh selidik.
“mianhe sunbae, tapi aku memang tidak tau” jawabku jujur.
“apakah kurang popular?”
“a..anniyo sunbae kau sangat popular. Hanya aku saja yg tidak tahu” ucapku cengengesan.
“arraso, cha naneun yoo seung hoo imnida. Kau dapat memanggilku seunghoo sunbae arrachi?”
“eum~ arrachi” anggukku.
“mwo? Myung-ie dengan siapa dia? Oh hyuna noona” gumamnya yg masih dapat kudengar. Oh ternyata yeoja itu bernama hyuna.
“kajja jiyeon-ah kita pergi kekelas”
“tapi kelas aku diatas sunbae”
“gwenchana, aku akan mengantarkanmu”
“anniyo sunbae aku dapat  pergi sendiri”
“ah benar?”
“eum~ gamshamnida sunbae aku pergi dulu”
“oke hati-hati”
aku berlari meninggalkannya. Dia sunbae yg ramah berbeda sekali dengan sahabatnya itu. Kurasa aku menyukai seung hoo sunbae. Aku masih mempertahankan senyum manis bertengger diwajahku saat aku memasuki ruangan kelas. Aku duduk disebelah soo eun karna memang aku berada berbeda ruangan kelas dengan ji eun.
“yak! Jiyeon-ah ada apa denganmu? Kau sakit?” dia menatapku dengan tatapan aneh karna terus tersenyum.
“ani, aku hanya senang saja”
“wae? Ayo cerita kepadaku”
“kurasa aku menyukai seung hoo sunbaenim”
“mwo? Jinjja?”
“waw daebak” tiba-tiba Kim sosengnim datang dan membuat kami harus memberhentikan cerita kami.

***
“jieun-ah~” jeritku saat melihat seorang yeoja bertas hello kitty.
“jiyeon-ah, kau mengagetkanku saja. Waegurae?”
“anniyo”
“cih~ apa kau tidak menganggapku sahabat lagi huh”
“anni jieun-ah, oke aku beritahu kenapa aku begitu senang hari ini” ucapku sambil tersenyum lebar.
“ayo cepat ceritakan kepadaku”
“aku menyukai seung hoo sunbae-nim” bisikku tepat ku di telinganya.
“mwo? Kau menyukai seunghpppmttt”
“yak! Kau ingin satu sekolah tau, huh?”
“keundae, bukannya kau menyukai myung soo sunbaenim?”
“ who said like that. I never say like that” ucapku mentah-mentah.
“tapi, aku bisa merasakannya jiyeon-ah” kekeh jieun.
“anniyo, dia itu sangat seram. Dia tidak pernah senyum sedikit pun terlalu dingin aku tidak suka namja seperti itu”
“jinjja? Padahal dia sangat tampan”
“asal kau tau persentase aku bisa bersamanya itu mustahil”
“mwo?”
“sudahlah ayo kita pulang”

***
kuumbar senyum ramahku dipagi hari ini. Aku sangat bersemangat karna aku akan bertemu seung hoo sunbae. Aku tidak peduli orang-orang mengataiku orang gila. Karna yg aku tahu sekarang hanya seung hoo sunbae.
“annyeong soo eun-ah” sapaku manis.
“annyeong  jiyeon-ah”
“oh ya, kemarin aku mengatakan kepada seung hoo sunbae bahwa aku menyukainya”
“mwo?” aku kaget setengah mati apa yg dia inginkan. Bukannya kemarin aku sudah mengatakan aku menyukai seung hoo sunbae tapi kenapa aarrrgg. Aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak meledak karna sebentar lagi sosengnim pasti akan masuk. Dan lagi aku mempunyai prinsip, aku tidak akan pernah berkelahi hanya gara-gara namja. Sungguh itu tidak elit dn itu bukan gayaku. Kubiarkan orang gila disampingku ini hidup aku benci dengan dia. Ternyata di lebih busuk dari ikan busuk, shit. What the fucking friend.
***
setelah jam istirahat tiba aku langsung  berlari menuju atap gedung sekolah untuk menenangkan diri. Aku menangis disana. Ya beginilah aku, kalau aku marah kesal pasti kuekspresikan dengan menangis . tapi bukan berarti aku lemah.
“shit! Apa maksud yeoja itu, huh? Dia seakan mencoba memencing emosiku. Bit*h” ungkapku kesal. Lagi aku menangis.
 “bukannya dia mengatakan dia menyukai ki bum sunbae tapi kenapa sekarang dia arrrrrggggh”
DRRRTTTTT DRRRTTT
kulihat ponselku ber getar pasti itu dari jieun.
From : ji eun-ah
To : jiyeon dino
yak! Kau dimana?

lang sung saja kubalas pesan singkat darinya mungkin dia dapat menenangkanku.
To : ji eun-ah
From : jiyeon dino
aku ada diatap. Bisakah kau kesini?
send~

tak lama kudengar langkah kaki tergesa-gesa menaiki tangga. ‘itu pasti jieun-ah’ batinku.
“jiyeon-ah, waegurae?” dia pasti terkejut melihat wajahku yg kacau.
“jieun-ahhhhhhhhhhhh” aku menangis sejadi-jadinya dipelukan ji eun. Setelah kurasa cukup dan tangisku sudah berhenti langsung saja ji eun menyambarku dengan bermacam-macam pertanyaan.
“jiyeon-ah, what happened with you? Don’t make me worry”
“it’s about seung hoo sunbae”
“what happened with him?”
“kemarin aku bercerita kepada soo eun bahwa aku menyukai seung hoo sunbae. Tapi hari ini tiba-tiba dia berkata jika dia dia sudah memberitahu seung hoo sunbae kalau dia menyukai seung hoo sunbae”
“mwo? Micossoe yeoja”
“aku tidak peduli kalau seandainya seung hoo sunbae mnyukainya tapi aku tidak suka cara soo eun. Dia seakan-akan memang ingin membuatku marah. Padahal dia pernah bilang kalau dia menyukai ki bum sunbae”
“apa perlu aku datangi crazy girl itu?”
“no need. Kau taukan prinsipku”
“oke oke baiklah , tapi ku harus janji kau tidak boleh menangis sendirian seperti ini lagi”
“ne, yaksohe”
“yasudah  ayo kita pergi kekelas ini sudah hamper masuk”
“kajja”

***
mulai hari ini kuputuskan untuk menyerah menyukai seung hoo sunbae. Biarlah yeoja gila itu yg mengejar-ngejar  seung hoo sunbae. Aku sudah peduli lagi. Hari ini adalah hari perayaan olahraga tahunan di sekolah ini. Sekolah ini mengadakan beberapa lomba.  Dan aku mengikuti kompetisi baseball antarkelas. Aku sangsi untuk menang.
permainan berjalan dengan lancer tapi tanpa sengaja seseorang menabrakku membuatku terjatuh. Aku tak dapat merasakan apa-apa selain sakit yg sangat mendalam di kakiku.
“jiyeon-ah are you okay?” tanya seung hoo sunbae.
“appoyo sunbae”
“aishh~” tiba-tiba seseorang menarikku membuat tubuhku terangkat kepundaknya.
“myung ie jaga dia, arra?” jerit seung hoo sunbae. ‘aish~ kenapa kau begitu perhatian. Kau membuatku gila yoo seung hoo’ jeritku dalam hati. Myung soo sunbae membawaku keruang kesehatan sekolah.
“thank you sunbae. You can leave me now”
“mwo? Kau mengusirku?”
“anni, bukan begitu keundae ahh sudahlah aku pergi”
“mwo?sunbae”
brukk
“awww”
“yak! Jiyeon-ah gwenchana?” tanya myung soo sunbae